Tidak henti-hentinya para penghancur Islam melakukan penggeledahan suatu ayat yang mereka anggap "aneh" untuk kiranya dijadikan suatu celaan kepada kita kaum Ibrahim. Dan salah satunya adalah mengenai ayat-ayat yang berisikan ketika Allah bersumpah atas nama ciptaan-ciptaanNya. Menurut mereka, bagaimana mungkin Tuhan Yang Agung bersumpah atas nama mahluk yang jelas keberadaannya justru berada dibawah kekuasaan Tuhan itu sendiri.
Gencarnya serangan mereka membuat aktivitas otak kita harus extra kerja keras lagi dalam berpikir. Bagaimana tidak, kehidupan sehari-hari yang diwarnai berita-berita kriminal saja sudah membuat kita harus berpikir keras mengurus bangsa ini, belum lagi saudara-saudara kita di Palestina yang dizalimi Israel. Sungguh, sebuah serangan yang sudah seharusnya bisa membuat kita lebih bersatu lagi.
Dalam bahasan kita disini, mereka menyerang kita melalui pernyataan serta tuduhan keliru mengenai ayat-ayat Alquran yang isinya Allah bersumpah atas nama mahluk. Ayat-ayat yang mereka maksud itu diantaranya:
Surat 91/1 :
"Demi matahari"
Surat 74/32 :
"...demi bulan"
Surat 52/1 :
"Demi bukit"
Dan ayat-ayat serupa lainnya.
Seperti tuduhan-tuduhan mereka dalam hal lain, SEBENARNYA tuduhan mereka kali ini PUN juga timbul dari cara baca mereka yang sepotong-sepotong. Padahal jika mereka membaca Alquran secara menyeluruh, maka akan di dapatilah keterkaitan-keterkaitan antara 1 ayat dengan ayat lainnya yang saling melengkapi.
Perlu di sadari.
Ketika Sang Pencipta ingin memberikan penjelasan lebih mengenai sesuatu ciptaanNya kepada Manusia (khalifahNya), maka ketentuannya adalah :
Seperti contoh :
Ketika Allah bersumpah...
Maka ayat ini bukanlah artinya Matahari lebih tinggi dari Tuhan. Ayat ini justru menunjukan/menegaskan bahwa "PADA MATAHARI ITU" terdapat banyak ilmu pengetahuan serta rahasia besar kehidupan lainnya.
Diantaranya adalah :
"Demi matahari"
Maka ayat ini bukanlah artinya Matahari lebih tinggi dari Tuhan. Ayat ini justru menunjukan/menegaskan bahwa "PADA MATAHARI ITU" terdapat banyak ilmu pengetahuan serta rahasia besar kehidupan lainnya.
Diantaranya adalah :
1. Matahari itu pelita kehidupan tatasurya kita. 78/12-13.
2. Matahari memiliki garis edarnya sendiri. 36/38.
3. Matahari itu tidak boleh disembah. 41/37.
5. Serta rahasia lainnya yang harus kita selidiki sendiri.
Begitu pula ketika Allah bersumpah atas nama sesuatu ciptaanNya lainnya.
Allah menegaskan bahwa pada "WAKTU" terdapat juga banyak ilmu pengetahuan serta rahasia besar kehidupan lainnya sama seperti ketika Allah bersumpah "Demi Matahari". Diantaranya:
Surat 103/1 :
"Demi waktu"
Allah menegaskan bahwa pada "WAKTU" terdapat juga banyak ilmu pengetahuan serta rahasia besar kehidupan lainnya sama seperti ketika Allah bersumpah "Demi Matahari". Diantaranya:
1. Waktu itu ada karena adanya perputaran Bumi. 39/5.
2. Waktu itu relatif (dibuktikan oleh Einstein). 22/47.
3. Waktu kita (umur kita) bisa saja tiba-tiba hilang (meninggal). 4/78. 21/35.
4. Waktu pada hari kehancuran alam semesta hanya Allah yang tahu. 7/187.
6. Serta rahasia lainnya yang harus kita selidiki sendiri.
Atau lagi, ketika Allah bersumpah :
Surat 77/1 :
"Demi Malaikat..."
3. Serta rahasia lainnya yang harus kita selidiki sendiri.
********************
Kesimpulan :
Singkat saja, bahwa ketika Allah bersumpah atas nama Ciptaan (Demi A, Demi B, Demi C, dan lain-lain) maka itu semata-mata hanya untuk menandakan bahwa apa yang disebutkan oleh Allah dalam sumpahNya itu terdapat banyak sekali kandungan ilmu pengetahuan serta rahasia-rahasia kehidupan.
Dan hal tersebut baru akan terbukti APABILA orang itu mau mempelajari ayat-ayat Allah dengan sepenuh hati. Alias tidak sepotong-sepotong.
Maka, camkanlah sumpah Allah berikut ini.
" yang penuh hikmah."