Telah menjadi fenomena tersendiri di dalam umat Islam dan juga Kristiani setiap keduanya berdebat tentang keberadaan Almasih Putera Maryam, pasti hasilnya itu akan selalu saja berujung dengan 2 pendapat, yaitu:
1. Mereka yang meyakini bahwa Isa sudah meninggal dan tidak akan kembali ke Bumi.
2. Mereka yang meyakini bahwa Isa masih hidup tapi entah di mana, namun pada akhirnya akan kembali ke Bumi kelak akhir zaman.
Mungkin dari sini kita jadi bertanya, di manakah fungsi Alquran? bukankah Alquran bisa menjelaskan tiap-tiap sesuatu (termasuk masalah nabi Isa ini), apakah Alquran kurang lengkap?!
Jawabnya adalah: Alquran sama sekali tidak salah, malah Alquran merupakan kitab suci yang teramat sempurna kedudukannya. Hanya saja selama ini kita seperti kehilangan mata rantai logika dan penafsiran yang keliru.
Sebenarnya, sejak 14 abad yang lalu Allah telah memberikan petunjuk kepada kita tentang masalah nabi Isa ini melalui suatu firmanNya yang singkat tapi sangat padat. Pernyataan/firman tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah ayat ke 59-60 dari surat Al Imran. (3/59-60).
Jawabnya adalah: Alquran sama sekali tidak salah, malah Alquran merupakan kitab suci yang teramat sempurna kedudukannya. Hanya saja selama ini kita seperti kehilangan mata rantai logika dan penafsiran yang keliru.
Sebenarnya, sejak 14 abad yang lalu Allah telah memberikan petunjuk kepada kita tentang masalah nabi Isa ini melalui suatu firmanNya yang singkat tapi sangat padat. Pernyataan/firman tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah ayat ke 59-60 dari surat Al Imran. (3/59-60).
Seorang ilmuwan bernama Nazwar Syamsu di dalam bukunya "Alquran Dasar Tanya Jawab Ilmiah", ia menganalisakan perihal surat 3/59-60 yang menurutnya bahwa pada penciptaan Isa itu sebenarnya ada/memiliki kesamaan dengan apa yang telah terjadi pada penciptaan nabi terdahulu yaitu pada penciptaan nabi Adam.
Beberapa kesamaan tersebut yaitu:
Pertama.
Adam diciptakan oleh Allah dengan ditiupkan rohNya, 15/28-29.Begitu pun hal nya pada Isa. Isa juga diciptakan oleh Allah dengan ditiupkan rohNya, 21/91.
Kedua.
Adam diciptakan tanpa adanya seorang bapak. Dia merupakan anak dari sekian banyak manusia yang telah ada diluar Bumi pada saat itu. 2/30.Begitu juga halnya dengan Isa, beliau sama tidak mempunyai bapak. 5/17.
Perlu diketahui, kejadian Isa yang terlahir melalui seorang Perempuan tanpa adanya persetubuhan ini pernah juga di alami oleh manusia biasa lainnya dan pernah termuat dalam pemberitaan Majalah Kartini No.5 Tahun 1975 halaman 32.
Ketiga.
Adam menyembah Allah. 2/33.Begitu pun halnya dengan Isa, beliau juga menyembah Allah 19/36.
Keempat.
Dan inilah (kesamaan inilah) yang menjadi inti dari semuanya.Adam kita ketahui bersama memang sebagai orang/manusia pertama di Bumi 2/30. tetapi beliau bukanlah orang pertama di tata surya. Beliau adalah anak salah satu manusia yang sudah ada diluar Bumi pada saat itu. Fakta ini dapat kita lihat dari surat 42/29 yang menjelaskan sesungguhnya Allah telah menciptakan mahluk melata (manusia dan hewan) yang Dia sebarkan di planet2 dan di Bumi.
Setelah Allah menempatkan (menurunkan) Adam ke Bumi, Allah menyatakan kepada Adam bahwasanya Allah tidak akan sekali-kali mengembalikan Adam ke tempat pertamanya. 7/25.
Maka, dari apa yang telah berlaku pada Adam, itu artinya nabi Isa pun sama halnya. Setelah Allah mengangkat Isa dari Bumi ini ke planet lain, maka Isa pun juga tidak akan di kembalikan ke Bumi. 4/158. 5/117.
Kelima.
Adam telah meninggal. 7/24-25.Maka begitu pula halnya dengan Isa, Isa pun juga sama sudah meninggal. 40/78.
Jelaslah sekarang : Isa sudah berlalu seperti Adam.
Surat 3/59-60 :
"Sesungguhnya Isa di sisi Allah, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari turab (saripati tanah), kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah", maka jadilah dia"
"Itulah yang logis, datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang yang ragu-ragu."
*****AKHIR ZAMAN*****
Mungkin dari jelasnya keterangan-keterangan di atas orang masih bertanya sekali lagi:
Tapi kenapa tetap ada banyak saja orang yang meyakini Isa akan turun?
Jawab: Semua itu karena pemahaman yang keliru pada ayat yang mereka pegang berikut ini:
Surat 43/61 :
"Dan sesungguhnya ISA itu benar-benar memberikan PENGETAHUAN TENTANG HARI KIAMAT (SA'AH). Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah (Alquran) jalan yang lurus."
Padahal tidak ada kata akan turun di dalam ayat tersebut. Allah menyatakan bahwa pada diri Isa mengandung pengetahuan tentang SA'AH. (SA'AH yang berarti WAKTU di terjemahkan sebagai HARI KIAMAT).
Bagaimanakah pemahamannya? Berikut urutan pengertiannya:
* Jika kita bicara Isa, maka bicara Adam.
* Jika kita bicara Adam, maka kita bicara asal usul Adam.
* Jika kita bicara asal usul Adam, maka kita bicara Muntaha.
* Jika kita bicara Muntaha, maka kita bicara Miraj nabi Muhammad.
* Jika kita bicara Miraj nabi Muhammad, maka kita bicara planet2 dalam tatasurya.
* Jika kita bicara planet2 dalam tatasurya, maka kita bicara adanya kehidupan di planet2 itu.
* Jika kita bicara adanya kehidupan di sana, maka kita bicara penerbangan antar planet.
* Jika kita bicara penerbangan antar planet, maka kita bicara hubungan antar planet.
* Jika kita bicara hubungan antar planet, maka kita bicara perang antar planet.
* Jika kita bicara perang antar planet, maka kita bicara akhir kehidupan. AKHIR ZAMAN.
* Jika kita bicara akhir zaman, ya akhirnya benarlah kita sampai juga pada pembicaraan kiamat.
Kesimpulannya, jelaslah INILAH yang di maksud surat 43/61 yang menyatakan bahwa pada diri nabi Isa terdapat PENGETAHUAN TENTANG KIAMAT (SA'AH/WAKTU) itu. Pembahasannya meliputi semua sejarah (perjalanan WAKTU).
*************
Nama bapak nya Maryam PUN juga sama dengan nama bapaknya Harun-Miryam-Musa YAITU : IMRAN (sama-sama IMRAN). Dua keluarga ini sama-sama dari bangsa Bani Israil, tapi hidup di zaman yang berbeda. Seperti yang di kandung makna surat 3/33-34.
Dari sini timbul pertanyaan, kenapa Allah memberikan (mentakdirkan) nama Ibunda Isa dengan nama "MARYAM" ? Yang notabene sama dengan nama saudara perempuannya Harun dan Musa, yaitu "MIRYAM" ?
Apa maksud tersembunyi dari rencana Allah tersebut?
Jawabannya : Tidak lain adalah karena Allah saat itu akan mengutus seorang Rasul dari anaknya Maryam tersebut (yaitu Isa) serta untuk menegaskan kepada Bani Israil bahwa Maryam dan Isa (Ibu dan Anak ini) adalah 1 keturunan (satu bangsa/penerus) dari keluarga Imran yang terdahulu.
Dan lagi, Isa ini juga lah yang akan menjadi penerusnya Harun-Miryam-Musa. Atau kurang lebih tepatnya Isa ini pengganti nya Miryam. Karena kita ketahui bahwa Nabi itu semuanya laki-laki, sementara Miryam adalah perempuan. Jadi, sejalan lah bahwasanya memang Isa ini diutus sebagai Nabi nya umat Bani Israil.
Maka dari itu, tatkala Maryam sedang menggendong bayinya (Isa), orang-orang Bani Israil kaget terkejut melihat Maryam kemudian berkata dengan teguran sindiran atau ungkapan emosional.
Surat 19/28:
"Hai SAUDARA PEREMPUAN HARUN, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina"
Panggilan "saudara perempuan Harun" disini adalah ungkapan emosional orang-orang saat itu. Bukan lah artinya Maryam punya sudara kandung dengan Harun. Orang-orang saat itu menegur dengan maksud "menyadarkan" Maryam dengan sindiran yang mengandung sindiran halus :
"Hai Maryam (yang namanya serupa dengan Miryam saudara Harun), ayahmu sekali-kali bukanlah orang yang jahat dan ibumu bukanlah seorang pezina")
Padahal orang-orang itu tidak tahu, sejatinya bayi (Isa) yang di gendong Maryam adalah bukti kekuasaan Allah. Yaitu tercipta tanpa adanya proses perkawinan. Dan mereka tidak sadar juga bahwasanya bayi itu adalah justru calon Nabi mereka. Penerus Nabi Mereka yang terdahulu yaitu Nabi Imran dan anak-anak nya (Harun-Miryam-Musa). Itulah Isa, nabi untuk Bani Israil.
Maha Suci Allah yang menguasai ilmu.
Ada baiknya kita cantumkan saja pernyataan nabi Isa itu sendiri sebelum kepergiannya.
"Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:" Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat (yang dibawa Musa-Harun) dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, bernama Ahmad (Muhammad) ". Maka tatkala Rasul itu (Muhammad) datang kepada mereka dengan membawa bukti nyata (Alquran) mereka berkata, " Ini adalah sihir yang nyata ".
(QS. ash-Shaff (61) : 6)
Ditulis oleh : Juns Aktif
Kategori : Mata Rantai
0 Komentar Terpilih dari 15 Komentar :